Pada umumnya, orang lebih fokus pada jenis
makanan berdasarkan
rasanya dibandingkan nilai nutrisi yang
dikandungnya. Padahal, makanan
yang kita makan sangat penting untuk menyediakan
zat yang dibutuhkan
tubuh . Apa yang terjadi jika makanan yang kita
makan tidak
mengandung nutrisi yang dibutuhkan? Pengetahuan
dasar tentang nutrisi
dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut sehingga kita
dapat menyusun menu makan yang sehat untuk
dikonsumsi setiap hari.
Makanan menyediakan energi yang kita butuhkan
untuk melakukan
beragam aktivitas. Makanan juga memberi bahan
baku baru bagi tubuh untuk
menyintesis berbagai jenis zat dan bahan, bahkan
sebagai bahan dasar untuk
mengganti organel atau sel yang rusak. Oleh
karena itu, pengetahuan
mengenai makanan yang baik sangat penting untuk
kita.
Nutrien adalah zat kimiawi yang dibutuhkan tubuh
untuk menghasilkan
energi, membangun sel-sel baru, atau berfungsi
dalam reaksi-reaksi kimia
lainnya. Nutrien dapat dibagi menjadi enam
kelompok utama, yaitu
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
dan air. Nutrien-nutrien inilah
yang memenuhi kebutuhan utama tubuh. Fungsi
nutrien sebagai berikut.
1. Menyediakan energi, sebagai bahan bakar untuk
aktivitas dan
metabolisme seluler
2. Membangun komponen-komponen kimia, seperti
asam amino untuk
menciptakan molekul kompleks yang unik pada
setiap hewan
3. Mineral dan vitamin yang berpartisipasi dalam
bermacam-macam reaksi
metabolik.
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah molekul kompleks yang terdiri
atas polisakarida.
Pada proses pencernaan enzimatik, polisakarida
akan dihidrolisis menjadi
monosakarida dan disakarida. Contoh polisakarida
adalah pati, glikogen,
dan selulosa. Pati (amilum atau zat tepung)
adalah cadangan energi yang
disimpan dalam umbi (misalnya pada ubi jalar),
umbi akar (misalnya pada
singkong), atau biji-bijian. Glikogen adalah
molekul penyimpan energi yang
banyak terdapat di dalam otot, hati hewan dan
jamur. Adapun selulosa
banyak terdapat di dinding sel tumbuhan. Manusia
dapat memecah ikatan
molekul-molekul glukosa pada pati (amilum) dan
glikogen, tetapi tidak dapat
mencerna selulosa.
Contoh disakarida adalah sukrosa. Contoh sukrosa
yang paling mudah
adalah gula yang biasa kita gunakan sehari-hari.
Sukrosa merupakan glukosa
dan fruktosa yang bergabung menjadi satu
molekul. Sukrosa banyak terdapat
dalam tebu, gula bit, dan madu.
Sebelum diserap oleh tubuh, fruktosa, galaktosa,
dan monosakarida
lainnya diubah menjadi glukosa oleh hati.
Glukosa merupakan sumber energi
utama dalam sel untuk menghasilkan energi siap
guna yang disebut ATP
(adenosine triphosphate).
Kelebihan glukosa oleh tubuh disimpan dalam sel
otot dan hati dalam
bentuk glikogen. Ketika dibutuhkan, glikogen
dengan cepat diubah lagi
menjadi glukosa. Namun, kemampuan hati dan
jaringan otot dalam
menyimpan glikogen terbatas. Oleh karena itu,
kelebihan glukosa diubah
menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan
adiposa.
Setiap satu gram karbohidrat akan menghasilkan 4,1
kilokalori. Satu kalori
adalah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu satu kilogram air sebesar
1°C. Hingga saat ini, belum diketahui berapa
jumlah karbohidrat yang
sebaiknya dikonsumsi. Terlalu banyak mengonsumsi
karbohidrat akan
menghasilkan timbunan protein dan lemak.
2. Lemak
Sekitar 95% lemak dalam makanan mantsia dalam
bentuk trigliserol atau
disebut juga trigliserida. Trigliserida terdiri
atas tiga asam lemak yang terpaut
pada molekul gliserol. Asam lemak dapat dibagi
menjadi dua, yaitu asam
lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak
jenuh banyak terdapat
dalam daging, susu, keju, mentega, dan telur.
Lemak tak jenuh banyak terdapat
dalam minyak kelapa, minyak kedelai, ikan, dan
minyak jagung.
Lima persen jenis lemak sisanya, terdiri atas
kolesterol dan fosfolipid,
seperti lecitin. Kolesterol banyak ditemukan
dalam konsentrasi tinggi pada otak,
hati, dan kuning telur. Secara keseluruhan juga
banyak ditemukan dalam susu,
keju, mentega, dan daging
Dalam kondisi berlebih, asam lemak jenuh dapat
meningkatkan
kolesterol darah. Kadar kolesterol yang tinggi
dapat memberikan masalah
pada jantung dan pembuluh darah.
Fosfolipid adalah komponen utama pembentuk
membran sel, dan biasanya
ditemukan pada banyak makanan. Sumber lecitin
yang baik adalah putih telur.
Trigliserida adalah sumber energi penting yang
dapat digunakan untuk
memproduksi molekul ATP. Trigliserida
menghasilkan energi lebih banyak
dibandingkan dengan karbohidrat. Satu gram lemak
secara keseluruhan dapat
menghasilkan energi sebesar 9,3 kilokalori.
Beberapa sel, seperti sel otot rangka
mendapatkan energi utamanya dari trigliserida.
Lemak merupakan komponen pembangun sel. Selain
itu, lemak dapat
melarutkan vitamin A, D, E dan K sehingga
membantu penyerapan vitamin
tersebut oleh tubuh. Lemak juga dapat melindungi
alat-alat tubuh dan dapat
menjaga suhu tubuh stabil.
Setelah makan, trigliserida berlebih yang tidak
digunakan, akan
disimpan dalam jaringan adiposa atau dalam hati.
Jika diperlukan, trigliserida
akan dipecah, asam lemak akan dilepas dalam
darah sehingga dapat
digunakan oleh berbagai macam jaringan dalam
tubuh. Sebagai penyimpan
energi, jaringan adiposa banyak terdapat di
bawah kulit untuk isolator
pencegah hilangnya panas tubuh.
Kolesterol merupakan komponen dalam membran
plasma. Kolesterol
dapat dimodifikasi menjadi bentuk molekul
penting lainnya, seperti garam
empedu dan hormon steroid. Garam empedu sangat
penting untuk
pencernaan dan absorpsi lemak. Sementara itu,
hormon steroid terdiri atas
hormon-hormon, seperti estrogen, progesteron,
dan testosteron.
3. Protein
Protein dibentuk oleh banyak asam amino yang
panjang dan membentuk
rantai kompleks. Protein dalam tubuh manusia
dibangun oleh 20 asam amino
yang berbeda. Asam amino dapat dibagi menjadi
dua, yaitu asam amino
esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino
esensial merupakan
asam amino yang tidak dapat disintesis sendiri
dalam tubuh. Tubuh kita
memperoleh asam amino dari makanan yang kita
makan. Terdapat sepuluh
asam amino esensial, yaitu isoleusin, leusin,
lisin, fenilalanin, metionin,
treonin, triptofan, valin, histidin, dan arginin
(hanya diperlukan oleh
balita). Sebaliknya, asam amino nonesensial
adalah asam amino yang dapat
disintesis sendiri di dalam tubuh kita.
Jenis kandungan protein pada makanan dibagi
menjadi dua, yaitu protein
lengkap dan protein tidak lengkap. Protein
lengkap adalah protein yang
mengandung semua asam amino esensial, sedangkan
protein tidak lengkap
adalah protein yang hanya mengandung sebagian
asam amino esensial.
Protein lengkap banyak terdapat dalam daging,
ikan, unggas-unggasan, susu,
keju, dan telur. Protein tidak lengkap banyak
terdapat dalam daun sayuran
hijau, padi-padian, dan kacang-kacangan (Gambar
6.4).
Sel dalam makhluk hidup disusun oleh protein.
Dalam membran sel,
terdapat protein yang berfungsi menjadi molekul
reseptor dan fasilitator
bagi molekul-molekul tertentu ketika melewati
membran plasma. Sintesis
protein dalam pembentukan enzim dan hormon
membutuhkan asam-asam
amino yang telah diuraikan pada proses
pencernaan protein. Protein dalam
darah juga berfungsi dalam mempertahankan pH
darah (sebagai buffer).
Protein yang berlebih dapat disimpan dalam
bentuk lemak dan glikogen.
Meskipun bukan sebagai penghasil energi utama, 1
gram protein dapat
menghasilkan energi sebesar 4,1 kilokalori.
4. Vitamin dan Mineral
Vitamin dibutuhkan dalam jumlah yang relatif
lebih kecil dibandingkan
dengan bahan makanan yang lain. Vitamin membantu
enzim dalam
mengkatalis reaksi-reaksi kimia tertentu dalam
tubuh. Vitamin juga penting
bagi pertumbuhan, kesehatan, dan reproduksi.
Kebanyakan vitamin tidak
dapat diproduksi sendiri sehingga kita harus
memperolehnya dari luar melalui
makanan. Jika seseorang mengalami kekurangan
vitamin dia akan mengalami
avitaminosis.
Vitamin mudah rusak atau kehilangan fungsinya
jika mengalami
pemanasan berlebih. Pada umumnya, penderita
avitaminosis tidak
memperoleh vitamin karena kesalahan dalam
mengolah makanan.
Vitamin dapat dikelompokkan dalam dua kelompok
besar, yaitu vitamin
yang larut dalam air dan vitamin yang larut
dalam lemak. Sebagian besar
vitamin larut dalam air, hanya vitamin A, D, E,
dan K yang larut dalam
lemak. Oleh karena larut dalam lemak, waktu
retensi (waktu tinggal) vitaminvitamin
tersebut lebih lama.
Vitamin terdapat dalam jumlah yang sedikit pada
makanan, tetapi sangat
penting untuk metabolisme yang normal. Pada
umumnya, vitamin tidak dapat
diproduksi sendiri dalam tubuh sehingga harus
kita dapatkan dalam makanan
kita. Kekurangan salah satu vitamin dalam
makanan, dapat menyebabkan
penyakit tertentu.
Vitamin dipecah secara katabolisme, tetapi digunakan
tubuh dalam
bentuk aslinya atau dalam bentuk modifikasinya.
Ketika struktur kimia
vitamin rusak, vitamin kehilangan fungsinya.
Vitamin seperti riboflavin, asam
pantotenat, niasin, dan biotin sangat penting
untuk memproduksi energi.
Sementara itu, asam folat dan vitamin B12
terlibat dalam sintesis asam nukleat.
Retinol, thiamin, dan vitamin C, D dan E sangat
penting untuk pertumbuhan.
Vitamin K sangat penting untuk sintesis protein
pembeku darah.
Vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin
A, D, E dan K diabsorpsi
di sepanjang usus oleh lemak. Beberapa vitamin
tersebut disimpan dalam waktu
yang lama di dalam tubuh. Oleh karena itu,
vitamin dapat terakumulasi hingga
mencapai titik toksik yang disebut
hipervitaminosis. Vitamin yang larut dalam
Mineral merupakan komponen dari enzim. Mineral
menambah kekuat`n
pada tulang dan gigi, serta sangat penting untuk
aktivitas saraf dan otot.
Mineral berfungsi juga sebagai penyangga
(buffer) dan terlibat dalam proses
perubahan energi serta osmosis. Mineral didapat
dalam bentuk aslinya atau
dalam kombinasi dengan molekul organik lain.
Sumber mineral dapat berasal
dari hewan maupun tumbuhan. Mineral diserap dari
tumbuhan, tetapi dalam
jumlah yang sangat sedikit karena biasanya
mineral terdapat dalam serat
tumbuhan. Contoh makanan yang banyak mengandung
mineral adalah
sereal, roti, lemak, dan gula.
Belum ada tanggapan untuk "Zat-Zat Makanan"
Post a Comment